Apa saja yang membuat nikmat olahan kuliner iga ketika dimakan? Kalau pertanyaan ini ditanyakan ke saya, jawabnya cara makan dan rasa masakan iga itu sendiri. Cara makan? Yup, cara makan yang tidak mengikuti standar menggunakan sendok garpu apalagi dengan pisau.
Dengan mempertimbangkan kenyamanan makan, olahan kuliner iga lebih enak dimakan langsung dengan kedua tangan. Alasannya iga berbeda dengan steak. Iga adalah ruas rusuk sapi yang diselimuti daging.
Buktikan sendiri saja, anda makan kuliner iga dengan sendok, garpu dan pisau. Dijamin anda akan susah payah mengelupas daging yang terbungkus kuat di tulang iga. Hasilnya, anda belum makan tapi sudah berkeringat.
Bila anda di restoran dan memesan salah satu olahan kuliner iga, lebih baik pesan sekalian ke waitress-nya semangkuk air cuci tangan atau luangkan waktu sejenak ke tempat cuci tangan. Lalu nyamankan diri untuk makan olahan kuliner iga.
Dan percayalah, bila anda sudah nyaman untuk makan olahan kuliner iga maka anda juga dapat kenikmatan rasa kuliner iga tersebut. Sebaliknya bila anda sudah gelisah dulu karena terlanjur salah pada cara makannya maka kenikamtan rasa olahan iga sudah tak terpikirkan apalagi dirasakan.
Saya pun melakukan hal yang sama (cara makan dengan menggunakan tangan langsung) ketika makan lima olahan kuliner iga di WarunKomado. Sabtu siang kemarin (18 Oktober 2014) saya ke Jl. Dr. Saharjo Raya No.1, Jakarta Selatan, tempat lokasi Warung Komando.
Di restoran milik Eko Patrio ini, saya mengikuti event #BRIDiscuss bersama teman-teman Blogger BRid (Blogger Reporter Indonesia). Setelah acara berlangsung dua jam, hidangan buffet Warung Komando pun tersaji di meja makan. Kami pun mengantri untuk makan siang secara prasmanan.
Di meja hidangan sudah tersaji lima olahan kuliner iga, yaitu Iga Bakar, Iga Rica-Rica, Iga Penyet, Iga Sambal Ijo, dan Iga Lada Hitam. Masing-masing dari hidangan iga, saya mengambil dua ruas sebagai lauk nasi.
Segera saya mencuci tangan lalu Iga berselimut kecap hitam dan berkuah saus tiram, saya cicipi terlebih dahulu. Rasanya lidah langsung merasakan empuknya daging pedas-manis ini. Setelah dikunya agak lama, sensasi rasanya bukan hanya pedas dan manis, tapi ada gurih dan asamnya saus tiram.
Ada hidangan Iga bertabur sambal kasar namanya Iga Rica-Rica. Sebagaimana olahan Ayam Rica-Rica asal Manado, tampilan Iga Rica-Rica juga pedasnya terlihat menantang. Begitu dirasakan irisan daging Iganya, pedas membakar langsung pecah di lidah bercampur dengan rasa asam potongan tomat.
Masih ada dua menu Iga yang berlumuran sambal. Iga Penyet dan Iga Sambal Ijo. Dari tampilan sampai rasa dari menu keduanya, Joos Gandos. Walaupun bulir-bulir keringat bercucuran di wajah, tetap empat potongan menu Iga habis tak tersisa.
Terakhir yang saya cicipi adalah menu Iga Lada Hitam. Tampilan tetap masih menggoda, beberapa potongan iga diguyur saus lada hitam dan bercampur dengan sayur Capcay. Rasanya tajam serta hangat bercampur bersama rasa pedas. .
Prasmanan
Semua menu Iga di WarunKomando masing-masing per porsi Rp 65. 000. Per porsi maksudnya ada lima lebih potongan daging Iga. Tips dari saya, kalau ingin merasakan kelezatan masing-masing iga WarunKomando ajak teman-teman saja untuk mencoba menu Prasmanannya.
Selain hemat, di menu buffet WarunKomado tentu bisa merasakan hidangan lainnya seperti Ayam Bakar Kecap, Ayam Bakar Rujak, Rendang Daging, Semur Daging, Ikan Asin Gabus Balado, Gurame Asam Manis serta hidangan-hidangan lainnya.
Ketika reservasi ke 021 837 927 95 atau restoranigajakarta@gmail.com, pesanlah paket-paket prasmanan WarunKomando yang ada pilihan hidangan Iga. Ada Paket B (porsinya Rp 90.000), Paket C (per porsinya Rp 105.000) dan paket D (per porsinya Rp 120.000).
Namanya saja menu prasmanan tentu sudah ada nasi, sayur, lauk daging atau ayam, kerupuk, air mineral dan potongan buah pencuci mulut. Oia, Minimal Pemesanan 50 Porsi. Maka dari itu, sekalian saja adakan meeting, kopdar, pesta ulang tahun di Warung Komando.
Alamat WarungKomando
Tampaknya sedap nian, Mas 🙂
wuaaah Mbenar, sedap bangeet Bu, Kemarin kenapa nggak hadir Bu di event BRIDiscuss ini?
Lagi gak sempat kemarin, Mas 🙂
Siyaap Bu, semoga ke depannya ada kesempatan, baik saya maupun Ibu untuk kopdar di event, aamiin
Sebetulnya kalau empuk, daging iga bisa lepas dari tulangnya. Jadi pake sendok garpu pun gak akan sulit. Tapi, kalau menu iganya bukan dibuat sop, memang enak pake tangan. Karena nyeruput bumbu yang meresap ke tulangnya itu memang enak pake tangan 🙂
Nah itu dia Mbak, itu sebenarnya kareena nggak gape ajah pake sendok garpu laukknya Iga makanya pake tangan 🙂 Syruup, bumbu yang meresap di tulang itu ah malah jadi lapeer …