Tentang Diferensiasi (pembeda) reportase khas blogger BRid. Perlu ditegaskan di sini bahwa BRid bukan grup kumpulan wartawan dan juga bukan kumpulan buzzer.
Oleh karena itu ketika menulis reportase liputan bersama BRid, mohon dengan sangat jangan ditulis dengan gaya (style) berita langsung (Straight News). Maksudnya suatu berita yang singkat dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja yang mengandung unsur 5W + 1H ( who, what, where, when, why, dan how).
Tujuan “jangan ditulis dengan gaya (style) berita langsung (Straight News)”, adalah ya itu tadi sebagai pembeda. Maksudnya kalau tulisan dengan style berita langsung, tidak mempunyai nilai unik di “mata” pembaca dan google.
Maksud dari tidak ada nilai unik adalah pembaca lebih memilih melihat berita di situs berita resmi daripada blog salah satu rekan Blogger BRid, ketika pembaca itu memilih mau membaca dua tulisan yang sajian tulisannya sama di situs resmi berita atau blog. Begitu juga di mata pencarian Google yang mengutamakan SEO dan Content Is King.
Dan juga yang perlu diperhatikan, mohon dengan sangat jangan men-copy-paste 50% lebih, isi tulisan Press Release yang diberikan pengundang pada saat liputan bersama, ke dalam tulisan blog
***
Mohon juga dengan sangat reportase khas Blogger BRid jangan ditulis dengan gaya (style) Buzzer. Maksudnya tulisan jangan disajikan dengan style Hard Selling.
Style hard selling inilah yang masih sering ditulis oleh Rekan Rekan Blogger BRid dan menurut beberapa klien pengundang, tulisan review hard selling itu kaku, terlalu formal dan membosankan ketika dibaca (tentu tulisan style Hard Selling tetap dibutuhkan ketika ada permintaan khusus).
***
Lalu kalau begitu, reportase khas Blogger BRid dinamakan Reportase User Experience. Maksud daru User Experience adalah kemas paket materi berita dan informasi sesuai dengan pengalaman masing-masing Rekan Blogger BRid dalam meliput. Rumusan mudahnya:
Ceritakan saja “Laporan Pandangan Mata” di acara liputan bersama terkait ada apa saja di sana sesuai dengan pengalaman masing-masing.
Maksud dari “ceritakan saja” berarti style tulisan mengutamakan narasi bukan informasi, apalagi deskripsi dan eksplorasi (penjelasan). Rumusan mudahnya, tulisan reportase narasi khas blogger hampir sama dengan tulisan curahan hati (curhat, tsaaah … tongue emoticon )
Maksud dari “Laporan Pandangan Mata” berarti dalam tulisan reportase jangan dillupakan unsur 5W + 1H ( who, what, where, when, why, dan how) menurut pandangan mata Rekan Blogger yang meliput
Nah ini yang sering dilupakan oleh salah satu rekan blogger adalah lupa mengutip ucapan narasumber (Who).
Maksud dari “sesuai dengan pengalaman masing-masing” berarti {NAH INI YANG PERLU DIPERHATIKAN] setiap rekan blogger mempunyai sudut pandang pengalaman sendiri-sendiri. Pengalaman itu unik maksudnya setiap pengalaman seseorang hampir pasti berbeda dengan pengalaman orang lain dalam hal (misal) meliput acara yang sama.
“Sesuai dengan pengalaman masing-masing” itu bisa berbentuk pengalaman excited, heran, kecewa dan rasa emosi lain-lain. Rumusan mudahnya, pengalaman apa yang paling diingat?
Penyajian tullisan
Rumusan “sesuai dengan pengalaman masing-masing” sangat berguna ketika menyajikan tulisan. Dalam penyajian tulisan reportase khas user experience (atau penyajian berita pada umumnya), ada yang namanya ANGLE (Sudut pandang). Nah sumber angle inilah yang diambil dari “sesuai dengan pengalaman masing-masing”
Dalam penyajian tulisan, taruh ANGLE di awal-awal paragraf. Rumusannya mengunakan sajian “Piramida terbalik.” Kenapa harus menggunakan metode Piramida Terbalik, tentu maksudnya adalah agar pembaca dapat segera mengetahui inti dari tulisan yang ingin diketahuinya. Apalagi disaat seperti sekarang yang serba cepat.
***
Jangan juga dilupakan riset sebelum Liputan Bersama dan ketika ingin menulis. Riset PRA Liputan bersama berguna untuk Product Knowledge. Maksudnya Rekan Blogger diharapkan tidak blank terhadap 5W + 1H product di acara liputan bersama.
Jangan dilupakan juga riset ketika ingin menulis reportase. Maksudnya jangan hanya mengandalkan bahan yang didapat dari Liputan Bersama. Untuk memperkaya data dan konten tulisan, diperlukan lagi riset. Maksud dari Riset tentun Googling
Aaaah finally ada postingan ini. Makasih mas, bisa jadi panduan buat nulis reportase :3
siyaap Mbak, terimakasih juga Mbak, masih sama-sama belajar tentunya agar terus lebih baik 🙂
informasi yang manfaat. Bisa melengkapi ilmu yang sudah saya terapkan sejak kemarin. Hihi jadi lebih ok untuk nulis reportasenya nanti.
informasi yang bermanfaat. Terima kasih mas
Sama-sama Mbak Inung, semoga ke depannya Blogger dengan reportase khasnya ini makin berjaya, amiin
siiiippp…. bisa jadi panduan unt menulis yg lebih baik. matur nuwun ya mas…
Sama-sama Mbak, semoga ke depannya ada panduan lebih detail tentang Reportase ini
masih kurang paham sih mas
tapi di coba dulu biar tahu
yaa menambah pengalaman lah mass
siyaap Mas, semoga nanti langsung praktek langsung bisa ya Mas
Siyaap Mas Fajar, memang harus dicoba praktek lalu belajar dari kesalahan gitu…
setuju banget mas. Sebagai mantan wartawan, dan sekarang jadi writerpreneur,juga “sampingan blogger” (malu disebut blogger karna jarang posting :)), memang tulisan berangle testimoni pengalaman yang lebih mengidentikkan karakter blogger. Yang membuat saya dulu tertarik membaca postingan blogger karena memang lebih personalized dan punya sisi pandang yang beda dibanding media online. Ini harus dipertahankan, menurut saya sehingga blogger punya nilai lebih. Intinya sih jangan terlalu ngiklan juga;)
nah kata kuncinya, testimoni, sepakat Mbak. Siyaap terimakasih juga atas kunjungan komentarnya. Nah itu dia, sisi pandang yang berbda di tegah riuh kebisingan tulisan2 online yang updaet setiap saat. Nah kalau nggak salah blogger jangan mau jadi sales tapi marketing yang kreatif, kurang lebih begitu pengibaratan nggak iklan banget di tulisan… 🙂
Baca artikel ini jadi ada tambahan pengetahuan mengenai menulis liputan. Kebanyakan posting saya bersifat liputan, Liputan yg digerakan oleh kesukaan saya – misal ttg festival jazz yg sering saya hadiri.
Terima kasih atas artikelnya yg bermanfaat ini.
Salam dari saya di Sukabumi,
Sangat bermanfaat tulisan ini. Saya masih perlu banyak belajar. Saya sering bingung kalau nulis reportase, sering bosan dg tulisan sendiri karena susunan acara juga seringkali serupa.
Siyaap terimakasih Bu sudah komen, Intinya jangan terpaku pada kronologis acara untuk dipindahkan ke tulisan reportase, tapi mana yang lebih menarik pembaca dulu , biasanya pengalaman penulis reportase yang mengesankan IMHO