Wahana-Dufan-ICE-AGE-Sid
Bersama Rekan-Rekan Blogger Meliput Wahana Dufan ICE AGE: Sid’s Arctic Tours, Kamis 10 April 2014 | Dokumentasi Blogger Bang Amril Taufik Gobel

Dingin langsung menyergap ketika saya sudah sampai di pintu masuk. Suasana di dalam gelap temaram. Pelan-pelan mata saya menyesuaikan keadaan gelap lalu melangkah bersama yang lain menyusuri jalan setapak berpalang. Ya palang-palang besi menjadi pembatas jalan setapak untuk menuju sebuah ruang besar. Ruang itu mirip arena bioskop, di depannya ada layar besar tapi tidak ada deretan tempat duduknya. Deretan tempat duduknya berganti dengan palang-palang berbanjar empat yang terisi penuh oleh kami, awak media dan blogger.

Di ruangan itu kami dihentikan sejenak, ada dua MC lagi yang memperkenalkan wahana yang baru saja dibuka ini. Di ruangan itu, kami menyaksikan animasi pendek yaitu keluarnya Sid (salah satu tokoh utama film animasi Ice Age) lalu dengan lucunya Kukang itu menerangkan apa saja yang akan dihadapi oleh kami selanjutnya nanti di dalam wahana.

Lorong lalu kami masuki setelah dari ruangan besar itu. Di ujung lorong sudah ada petugas yang menyuruh kami berbaris 20 dibagi tiga. Menunggu sejenak, lalu kami digiring ke pinggir sungai buatan. Antrian terjadi lagi. Tak berapa lama, saya naik perahu 5 X 4, ada lima tempat duduk dalam empat baris di atas perahu.

Di atas perahu, saya duduk paling pinggir dalam baris terdepan. Di depan badan saya ada pegangan pengaman. Pegangan itu berguna ketika perahu bergunjang kesana kemari. Perahu pun mulai berjalan, kejutan awal sudah datang. Guncangan kecil membuat celana panjang saya terciprat air.

Dinding interaktif kami temui di sepanjang kanan kiri jalan sungai. Tapi ada juga dinding mengantung di depan jalan sungai. Dinding layar itu bercerita adegan familiar dari film Ice Age, yaitu ketika Sid mencabut biji kenari dari gunung es. Sudah susah payah mencabut biji kenari, ternyata tindakan Sid malah membuat lubang yang mengucurkan air deras.

Liputan Setengah Jadi | Tidak Selesai Bro And Beb

Basah dan dingin. Iitulah kesan yang saya dapatkan ketika berada di dalam Wahana Dufan ICE AGE: Sid’s Arctic Tours (Kamis, 10 April 2014). Hawa dingin sudah mulai terasa ketika memasuki pintu utama. Suasana gelap temaram mengantarkan saya untuk melihat dinding-dinding dalam wahana yang penuh lukisan beradegan film

___________________________________

Bersamaan dengan ditekannya tombol alarm, saya bersama rekan-rekan Blogger Reporter beserta semua awaak media spontan berbondong-bondong menunju pintu Wahana ICE AGE: Sid’s Arctic Tours. Setelah melewati pintu masuk, jalan setapak kami daki. Berkelok-kelok sehingga nampak rombongan media yang masuk seperti ular beerjalan. Memang sebelum masuk pintu utama, di seputaran wahana dibua mirip gunung.

Memakan waktu lama juga untuk masuk ke pintu utama karena harus mengantri. Ketika masuk pintu utama, suasana gelap temaram saya temui. Masih jalan setapak di dalam wahana, namun bedanya sekarang jalan setapak itu dibatasi palang besi kanan kiri. Jalan satu-satunya itu menggiring kami ke ruangan mirip bioskop.

Benar-benar mirip bioskop di depan ruangan tempat kami berdiri ada layar besar. Namun memang bedanya tidak ada tempat duduknya, yang ada cuman empat palang besi berundak yang membatasi empat barisan dari kami. Semua baris terisi penuh oleh rombongan wartawan dan blogger.

Sekali lagi ini hanya draft tulisan Dan Belum Jadi… Mau Diterusin Kok Sudah 2 Tahun Berlalu Wuahaha Lupa Saya, Sorry Bro And Beb 😀