
Klise memang, tapi itulah kenyataan yang sering terjadi pada saya. Ya tidak lain tidak bukan berkaitan tentang urusan menulis. Katanya blogger, tapi kok update tulisan terbaru sangat jarang. Sebagai ukuran, per bulan saya rata-rata memposting tulisan terbaru hanya satu atau dua tulisan.
Ada apa ini? Sebenarnya penyebabnya biasa saja, maka dari itu saya sebut klise. Masalah utamanya saya kira adalah, malas menulis postingan terbaru. Nah lho berbicara malas, saya pernah dengar dan ini terus tersimpan dalam benak saya, begini kira-kira: “Kalau ada orang beralasan malas, maka orang itu sudah tidak bisa diubah lagi.”
Benarkah demikian? Maksudnya alasan malas menulis saya sudah mentok dan tidak bisa diubah lagi. Lagi-lagi katanya blogger. Hmm, kalau berbicara “lagi-lagi blogger,” bisa jadi di satu sisi ada keinginan saya untuk terus menulis. Nah ini dia, seakan ada dua keinginan yang saling mengalahkan tetapi keinginan malas sudah melaju duluan melakukan aksinya.
Sampai di sini saya berpikir, “kok bisa ya?” Halah tuh bener kan, pertanyannya aja klise. “Sebentar saya lupa mau menulis apa lagi karena pikiran lagi nggak fokus.” “Oke, lanjut ke sini saja, gaya biasanya.” Intinya, setelah saya dibuat berpikir dari dua hari kemarin, bisa jadi penyebabnya adalah malas (lagi-lagi) menuliskan pengalaman terbarunya.
Nah dari tadi saya menulis pembukaan tulisan ini, sebenarnya mau berbicara masalah ini, “saya malas memposting pengalaman baru saya di blog.” Dan satu lagi penyebab sepertinya, yaitu ketika di tengah-tengah tulisan atau masih dalam keadaan menulis, tiba-tiba saya hilang gairah menulis.
Seperti yang saya alami pada saat menulis tulisan ini. Niat awal cuma semacam menganalisa satu penyebab “saya malas memposting pengalaman baru,” eh mendadak seakan ‘nyawa semangat’ menulis saya hilang begitu saja. Ibarat lagi naik gunung, eh pas di lerengnya tiba-tiba semangat mendaki hilang, “Nah loh, itu enaknya diapain?” Maka dari itu, mau nggak mau saya melibatkan tema semangat menulis sekaligus untuk memaksa saya untuk terus merangkai kata.
Kembali ke menulis pengalaman baru
Mau bagaimana lagi, sebenarnya saya ingin menulis tema “menulis pengalaman baru.” Mau nggak mau kembali bicarakan hal itu. Jadi begini, saya cuma mau bilang bahwa “menulis pengalaman baaru” merupakan salah satu jenis tulisan blogger. Jenis tulisan blogger lainnya adalah reportase, opini, esai dan fiksi.
Nah ini dia, setelah saya pikir-pikir, apa ya jadi lupa tuh. Penyebab saya sangat jarang menulis postingan adalah sering sekali menunda berbagi pengalaman saya, baik yang terbaru atau sebaliknya. Mengapa hanya pengalaman? Maksudnya kenapa jenis tulisan blogger lainnya tidak saya sentuh sebagai penyebab. Kalau mau dicari persamannya, sebenarnya untuk jenis tulisan blogger lainnya juga sama kondisinya, saya sering menunda menulikannya.
Akan tetapi khusus jenis tulisan “berbagi pengalaman,” semacam ada penekanan berbeda di sini. Kalau untuk reportase, opini, esai dan fiksi bisa jadi ada pemakluman kenapa ada penundaan untuk dituliskan. Alasannya karena semua jenis tulisan blogger itu (selain jenis tulisan pengalaman) memerlukan pemikiran selektif maka dari itu perlu semacam “ruang penundaan.”
Berbeda dengan jenis tulisan “berbagi pengalaman,” ia bagaikan jutaaan sumber data yang tersimpan di perpustakaan otak dan siap dikeluarkan kapan pun dan dengan cara apa pun. Nah arti siap di sini maksudnya jutaan sumber data pengalaman itu siap dituliskan dalam cara apapun, termasuk menulis bebas (freewriting).
Kalau dipikir lebih jauh, sebenarnya blogger bisa mengambil keuntungan dari kondisi adanya jutaan sumber data pengalaman diri pribadi. Keuntungannya adalah bisa menulis secara berkala, misal dalam sehari bisa menghasilkan tulisan “pengalaman” per dua jam sekali. Tuliskan saja secara freewriting.
Itu idealisnya, kenyataannya, beuh, maka dari itu saya menuliskan masalah menunda ini. Udah gitu aja.
Sepakay mas ideal sering jauh fari keafaan sebenarnya.
Maunya 2 jam sekali nerbitin tulisan. Faktanya sehari 1 kali aja berat banget
Kalo lagi males nulis jalan-jalan aja, Kak…
Iya saya sering malas menulis. Lihat saja blog saya tahun lalu, kebangetan deh setahun hanya 5 postingan…
Tahun ini berusaha rajin nulis lagi. Coba, bisa gak ya?
Salam,
makasih gan sharingnya, mga makin berkah ilmunya..