
Sesampainya di Solo kota atau katakanlah sampai di kamar hotel Sahid Kusuma Solo, jam setengah lima sore. Sangat melelahkan bagi saya dalam artian badan pegal-pegal karena perjalanan menempuh lebih dari 12 jam. Jam 10 malam Kamis saya beserta rombongan Asean Blogger Jakarta berangkat dari Terminal Lebak Bulus. Perkiraan dari rata-rata kami, bis akan tiba di Solo pagi sebelum jam sembilan. Ternyata ya itu tadi malah Kamis sore kami sampai.
Di balik perjalanan yang melelahkan itu, tetapi tentu ada hikmahnya. Salah-satunya kenal dengan sesama peserta Asean Blogger yang berangkat sama-sama dari Jakarta. Misal saya kenal dengan Bang Komar yang ternyata mantan penyiar RAS FM yang acara rutinnya (Lintas Pagi, Bincang Politik) setiap jam tujuh pagi, dibredel. Serta masih banyak lagi.
Kamar 144
Ya saya kebagian kamar hotel nomer 144 di Sahid Kusuma. Dan kejutannya ternyata saya sekamar dengan bukan teman-teman akrab, yang berasal sama-sama dari Jakarta. Di kamar 144 saya sekamar dengan Mas Fendi, Blogger Madura (Plat M), dan Mas Imam Ghozali, Blogger Balikpapan. Artinya, memang sengaja dari panitia Asean Blogger untuk menempatkan sekamar dengan sesama Blogger yang tidak akrab ya agar akrab.

Setengah lima masuk kamar saya tidak sempat beristirahat lama-lama, bagaimana mau istriahat sebagian waktu digunakan buat beberes (un-packing) di kamar hotel lalu jam tujuh malam acara sudah memanggil para peserta asean Blogger, yaitu Gala Dinner.
Lojigandrung
Ketika memasuki gerbangnya, terasa suasana mistis. Tebakan saya apa acara Gala Dinnernya akan diselenggarakan di Kraton. Dan ternyata tidak, tempat “makan besarnya” berada di Lojigandrung. Lojigandrung juga bekas bangunan zaman Belanda, yang memang masih terasa suasana mistis itu.
Namun jangan salah paham, suasana mistis di Lojigaandrung malah menambah kesan romantis event Gala Dinner dan tentunya, kesan wah. Ada sedikit cerita keseruan mengenai event Gala Dinner ini. Ada beberapa peserta Asean Blogger yang mendadak beli baju batik di Pasar Klewer. Ya karena seragam wajib event Gala Dinner berpakaian Batik.
Ada cerita seru lagi tentang ketika Mas Imam, teman sekamar saya, mau berfoto bersama dengan Walikota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, Beliau bercanda: “Kalau foto sama pejabat jangan mau di (posisi) kiri mas. Kanan aja biar ketularan.” Tentu selain cada barusan, Walikota pengganti Jokowi itu juga berpesan kepada kami peserta Asean Blogger: “Hendaknya para peserta Asean Blogger Festival menjadikan tiga filosofi kebudayaan Jawa sebagai pedoman. Lamun Sira Pintar Ojo Ngguroni, Lamun Sira Banter Ojo Dhisiki,”
Maksud Lamun Sira Pintar Ojo Ngguroni, adalah ketika seseorang pandai atau cerddas, hendaknya jangan menggurui. Sedangkan Lamun Sira Banter Ojo Dhisiki berarti ketika kamu merasa paling cepat jangan mendahulukan yang orang lain. Dan yang terakhir, Lamun Sira Sakti Ojo Mateni, maksudnya ketika kamu merasa paling segalanya, jangan membunuh orang lain.
Jika dikaitkan dengan eksitensi Blogger, memang tiga filosofi Jawa itu seharusnya dijadikan pedoman. Ya karena ketika Blogger merasa “melek teknologi” maka bisa saja Blogger itu sombong dalam segalah hal dan karakter.


Kompasianer Mas Suyatno juga menghadiri Gala Dinner bersama Syaifuddin Sayuti

Dokumen foto semuanya hasil pribadi