Sumber Gambar: http://www.metrotvnews.com

               Apa yang anda lakukan bila anak atau suadara sekandung anda ternyata pencandu narkoba? Panik, membayangkan anak atau saudara kandung anda akan berurusan dengan polisi? Atau panik karena tak menyangka “kok bisa” orang yang anda kenal dekat terkena narkoba? Nah setelah panik, tindakan selanjutnya yang anda lakukan apa?

                Fase panik melihat orang terdekat sebagai pecandu narkoba, hal itu sudah merupakan reaksi terbaik anda daripada membiarkannya terus-menerus jatuh ke kubangan candu. Sebagian besar masyarakat jelas memilih tindakan berdasarkan “siapa yang mau orang terdekatnya menderita?”

                Pilihannya sekarang, anda bertindak melapor ke polisi atau membawanya ke panti rehabilitasi? Nah sebagai suatu tindakan pilihan, pasti anda menimbangnya secara emosi atau rasional. Kalau bertindak secara emosi hal ini sama saja dengan ketika anda panik di awal tadi. Artinya opsi yang ada anda bisa melindunginya (dalam arti membiarkannya saja, pura-pura tak tahu) atau sebaliknya, melukai orang terdekat anda hanya gara-gara anda tak terima anak atau saudara kandung anda telah merusak kepercayaan yang telah anda berikan.

                Bagaimana dengan tindakan rasional anda?  Pilihan awal, anda bisa mengumpulkan anggota keluarga untuk bermusyawarah menentukan apa yang terbaik untuk menolong orang terdekat anda. Sumbang saran dari masing-masing anggota keluarga sangat diperlukan barangkali akan ada opsi terbaik. Pilihan kedua, anda sendiri bisa mencari tahu segala informasi mengenai penanganan pecandu narkoba. Lebih jauh, media-media informasi sangat dibutuhkan di sini, misal media internet.

                Ya media internet adalah gudangnya info apapun, termasuk bagaimana menangani pecandu narkoba. Banyak informasi berbahasa Indonesia yang akan ditemukan di dunia maya, apalagi  BNN (Badan Narkotika Nasional) saat ini sedang mengkampanyekan gerakan Indonesia Bebas Narkoba pada 2015 dan Tahun 2014 sebagai Tahun Penyelamatan Pengguna Narkoba. Pastinya BNN akan menyediakan juga banyak informasi tentang narkoba, termasuk cara penanganan seseorang yang kecanduan narkoba. Buka saja situs pencari Google lalu ketikkan kata kunci “BNN,” anda akan menemukan di urutan pertama alamat situs www.bnn.go.id. Klik amalamt situs itu, dipastikan anda akan menemukan informasi solusi bagaimana menangani pecandu narkoba.

                Setelah cukup mendapatkan informasi dan tahu apa yang harus dilakukan, terlebih dahulu jangan bertindak gegabah terhadap orang terdekat anda itu. Ajak bicara baik-baik untuk mengetahui lebih dalam apakah ia korban atau sudah pada tahap pengedar. Pada tahap bicara baik-baik ini, utamakan proses kehati-hatian. Alasannya, orang yang anda bicara yang juga sekaligus pecandu narkoba itu mempunyai kedekatan emosi dengan anda. Akibatnya, bisa jadi anda langsung percaya dengan pengakuan tidak jujur orang terdekat anda.

                Maka dari itu setidaknya diperlukan beberapa tips ketika anda bicara baik-baik dengan orang terdekat anda. Pertama ya itu tadi, utamakan prinsip kehati-hatian. Kedua, jangan perlakukan orang terdekat anda dengan prasangka kriminal ketika sedang terjadi dialog. Gunakankanlah pendekatan empati agar ia tidak defensif dan mengelabui anda dengan alasan-alasan tak masuk di akal. Ketiga, perhatikan tandan-tanda di dirinya apakah ia memang korban atau sudah menjadi pengedar agar anda tak terkecoh. Informasi tanda-tanda ini pastinya sudah anda dapatkan ketika mencari informasi penanganan pecandu narkoba di media online atau media lainnya.

                Tentu ketika anda berbicara baik-baik, usahakan juga mendapatkan informasi darimana ia mendapatkan pasokan narkoba. Tujuannya untuk membantu ia terbebas dari jeratan bandar atau sindikat narkoba. Di sinilah peran melibatkan masyarakat sekitar diperlukan. Bagilah info siapa nama bandar narkoba itu agar masing-masing tetangga kita bisa mencegash penyebaran sindikatnya secara dini.

                Dalam fase “berbicara baik-baik” ini, lakukanlah dengan cepat, cermat namun penuh kehati-hatian. Dilakukan dengan cepat karena berkejaran dengan waktu, ketahuilah, ada ancaman kurungan penjara jika anda tidak melaporkan anak anda yang pemakai narkoba ke BNN. Ancamannya tidak main-main,  6 bulan penjara. Maka dari itu, segera setelah cukup mendapatkan informasi dari dirinya, melapor ke BNN.

                Jangan khawatir, BNN bukan lembaga yang angker, maksudnya ketika didekati, anak atau orang terdekat anda langsung ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Ancaman penjara itu hanya berlaku bagi pengedar atau bandar narkoba. Kalau orang terdekat anda hanya pemakai yang berpotensi kecanduan maka pusat rehabilitasi-lah yang pantas. Di BNN, pusat rehabilitasi tersedia. Maksudnya tentu jangan membayangkan pusat rehabilitasi rujukan BNN sama dengan penjara. Pusat rehabilitasi rujukan BNN fungsinya sama dengan pusat rehab lainnya, yaitu ada pendampingan untuk menuju tahap penyembuhan (bebas tuntas dari pengaruh narkoba).

                Bersyukurlah ketika anda melapor ke BNN untuk merehabilitasi anak atau orang terdekat anda, ya karena anda juga berarti menyelamatkan anak atau saudara dekat anda dari ancaman penjara. Sudah rahasia umum, sebagian besar penjara di Indonesia bagi pemakai narkoba akan malah menjadi pecandu atau lebih buruk menjadi pengedar dan produsennya. Alasannya, di sebagian lapas, begitu mudahnya narkoba diselundupkan dan diproduksi. Pengawasan melekat di lapas menjadi salah satu indikasinya mengapa penjara bukan lagi tempat menyembuhkan pemakai narkoba.

                Selama anak atau saudara dekat jadi direhabilitasi di pusat rehab rujukan BNN, sering-seringlah menjenguk atau mendampinginya. Selain sebagai pemberi semangat buat yang direhab, tujuan anda ke pusat rehab juga untuk mendapatkan berbagai informasi lebih lanjut tentang tindak pencegahan peredaran narkoba dari petugas pendamping. Kalau anda benar-benar melakukan itu berarti anda turut mendukung salah satu gerakan BNN yaitu Mencegah daripada Mengobati, lebih khususnya kampanye BNN “Indonesia Bergegas.”

                Sembari mendapatkan berbagai informasi tentang tindak pencegahan terkait narkoba secara perlahan-lahan, berbagilah semua informasi tersebut ke masyarakat sekitar maksudnya ke masing-masing tetangga rumah anda. Misal pada saat acara kumpul warga atau arisan, usahakan anda tampil berbicara sejenak sebagai saksi hidup betapa jerat narkoba itu sangat-sangat menghancurkan sendi-sendi agama, kekeluargaan, dan ekonomi.

                Nah kalau masing-masing tetangga anda sudah mendapatkan info kesaksian hidup anda dan tetangga anda mau mendengarkan bagaimana mencegah agar semua sendi itu tidak hancur dari jebakan narkoba, mulailah buat forum warga tersendiri guna mendiskusikan tindak pencegahan peredaran narkoba.

                Ketika anda sudah terlibat dalam forum diskusi warga, berarti anda sedikit banyak telah berperan aktif untuk merekatkan keharmonisan antar tetangga sekitar dalam bergaul atau bersosialisasi lagi. Dampak lebih jauh, keluarga anda atau dari masing-masing tetangga anda lebih harmonis (baca: hangat) lagi. Suasana guyup pun hidup kembali.

                Pada akhirnya, keharmonisan keluarga anda dan keluarga masing-masing tetangga anda akan mampu mencegah peredaran narkoba dan, ini lebih penting,  mampu menjadi suasana kondusif bagi anak atau saudara dekat anda sekembalinya dari pusat rehabilitasi. Tentu kondusif dalam hal tidak lagi menggunakan narkoba.